Jumat, 21 Desember 2007

ATUR UANG DONG

ATUR UANG DONG

Berapapun uang yang ada di dompet,
kayaknya ngakk cukup.
Boro-boro ditabung buat asuransi dan investasi, buat kebutuhan sehari-hari rasanya, tuh, mepeeet... banget! Kudu bayar uang kos, makan, tagihan telepon dan kartu kredit disaat hampir bersamaan bikin kita (rasanya) ngakk bisa menikmati hasil kerja keras kita.
Atur keuangan lebih cerdas,dong! Ngakk ada lagi, deh, kata berutang di kamus kita.
BIKIN POS
Ini penting, terutama untuk melunasi utang (syukur-syukur ngakk punya,hehehehe...Bikin juga satu pos tambahan, yaitu “Tabungan Mati” alias gak bisa diutak-atik. Dana ini bisa buat cadangan jika tertimpa musibah.
Catat Semua
Ya, semua pengeluaran kita termasuk biaya parkir, makan, bahkan sedekah. Ini penting biar kita bisa tau seberapa besar pengeluaran kita selama ini di jalur aman atau idak. Di sini juga akan keliatan, pos mana saja yang terlalu boros, sehingga kita bisa menguranginya.
Belanja sesuai fungsi
Di mall langganan ada diskon sampai 70%,- so what? Jika sepatu, baju, atau tas kita masih oke, nggak mesti beli juga kan?nggak usah mikir “kapan lagi bisa punya baju bermerek dengan harga segini?” Kalau buntutnya di akhir bulan mesti ngutang, ngapain banget bela-belain....
Disiplin
Dari pembagian pos uang, kita bakal tau berapa ”jatah” buat beli pakaian, nonton dan nongkrong. Cobalah untuk konsisten dengan jumlah uang tersebut, janganjangan mengambil jatah dari pos lain karena ingin membeli ponsel terbaru, misalnya. Kita harus berani “berkorban” gak ngopi dulu bareng teman-teman selam tiga bulan demi bisa mencicil barang impian kita.
HEMAT
Berhemat bisa dimana saja, termasuk di kampus!

Mesti godaanya ngak sebesar di mall yang sering bikin kita ‘kalap’ dengan baju dan sepatu, kampus juga lokasi ‘rawan’ untuk isi dompet. Tanpa sadar, kita sering banget mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dihemat. Supaya uang di dompet bisa bertahan hingga akhir bulan, ada triknya, kok!

Botol antihaus
Mondar-mandir dari satu kelas ke kelas lain sering bikin kita haus dan mulut terasa kering. Daripada sedikit-sedikit ngeloyor ke kantin buat beli air kemasan, mendingan bawa botol air minum aja dari rumah. Pilih botol yg kuat dan isinya gak gampang tumpah.
Teliti fotokopi
Sebelum UTS dan UAS, kita sering fotokopi catatan milik teman. Padahal, apa yang tertulis dicatatan mereka kadang juga ada dimakalah dari dosen. Cocokan dulu antara catatan teman dengan makalah. Kalau isinya gak jauh beda, ngapain fotokopi?
1x24 Jam
Walau memasang harga mahasiswa (baca: murah meriah), makan di kampus tetap dapat menguras dompet bila frekuensinya terlalu sering. Biar hemat, batasi diri untuk gak lebih dari 1x dalam sehari dikampus. Kalo jam kuliah ‘memaksa’ kita lunch di kampus, usahakan sarapan tetap dirumah.
Nebeng.com
Daripada pulang naik kendaraan umum, mendingan nebeng mobil teman kampus yang rumahnya searah. Jaga sikap selama nebeng (jangan tidur selam perjalanan!), biar teman kita gak keberatan ditumpangi. Mau sama-sama enak? Sesekali boleh juga tuh, nyumbang uang bensin atau karcis parkir.
All for one
Pengen ngemil tapi tetap hemat? Ajak teman-teman patungan donk. Mis; masing2 nyumbang seribu rupiah buat beli rujak. Selain irit, suasana dari ngemil rame2 pasti lebih seru.
Textbook gratis
Setiap awal semester jangan terburu2 beli textbook tebal yang harganya selangit. Cek dulu di perpus kampus, apakah textbook serupa ada yang bisa dipinjam. Alternatif lain, pinjam kesenior. Dibanding beli sendiri, pasti jauh lebih hemat!

Punya side job demi penghasilan lebih.. kenapa tidak?

Sukses
TAMBAH ISI DOMPET

Jangan langsung putus asa kalo gaji kita gak bisa memenuhi semua keinginan kita. Tahan dulu deh, pikiran untuk resign dan mencari pekerjaan lain untuk mendapatkan gaji lebih besar (kecuali kesempatan memang sudah di depan mata). Belum tentu tuh, suasana dan rekan kerja kantor lain sama menyenangkannya dengan tempat kita bekerja sekarang.
Masih ada cara buat menambah tebal dompet kita; punya side job! Selain gak perlu meninggalkan pekerjaan sekarang, kita bisa menyalurkan hobi melalui pekerjaan sampingan kita. Untungnya dobel: hati senang, uang datang.
Miliki lebih dari satu pekerjaan sekaligus memang gak mudah, tapi juga bukan hal yang ngak mungkin dilakukan. Asal punya tekad dan tahu celahnya, kita bakal sukses deh, mempertebal isi dompet kita.

MAU + NIAT
Hal pertama yang kudu kita perhatikan sebelum side job adalah tahu minat dan kelebihan kita.
Sebenarnya, pekerjaan tambahan itu tidak akan jadi beban jika kita menyukainya.
Jangan sampai pekerjaan sampingan malah jadi beban tambahan, apalgi waktu dan pikiran kita sudah diperas selama jam kantor. Sebaiknya pilih dan lakukan side job yang sesuai minat dan keterampilan kita.
Pastikan kita juga memiliki, menguasai hobi tersebut, gak hanya asal suka. Nekat menjual kue kering buatan kita yang setengah matang? Bisa- bisa kita dituntut pelanggan gara2 mereka sakit perut setelah memakannya!
Jika dua modal itu sudah kita miliki, tinggal bulatkan tekad untuk menjalankan usaha sampingan. Pertimbangkan deh, apakah kita tipe orang yang sanggup bekerja seharian penuh dan tidur larut malam. Kalo iya, gak perlu berpikir dua kali untuk memulai side job!

Lihat Aturan Kantor
Sebelum benar2 ‘menyelami’ pekuerjaan sampingan, cari tahu dulu peraturan di kantor.
Soalnya beberapa perusahaan tidak mengizikan karyawanya punya pekerjaan sampingan. Kalo boleh biasanya pekerjaan sampingan itu gak boleh sejenis pekerjaan utama kita.
Selidiki Apakah memang ada peraturan tertulis di perusahaan yang melarang para karyawan buka usaha atau memiliki pekerjaan lain. Jika iya, kita harus tahu persis hal2 apa saja yang dilarang supaya bisa menetapkan strategi. Siapa tahu kita tetap boleh bekerja di institusi lain.
Gunakan segala kreativitas untuk mensukseskan usaha kita. Kolau gak enak berbisnis terang2an, cari celah dong, untuk mempromosikan usaha kita. Bawa saja kue kering buatan kita untuk ngemil di kantor dan tawari rekan kerja yang mampir ke meja kita. Setelah itu, kita dapat memasarkannya deh...

Managemen Waktu = Penting!
Jika sudah berkomitmen memiliki pekerjaan sampingan, kita kudu pintar bagi konsentrasi dan waktu.
Atur kegiatan sebaik mungkin dalam satu hari. Mis, pagi hari kita hanya fokus pada pekerjaan kantor, sedangkan malam hari kita bisa maksimal konsentrasi pada side job kita.
Jangan lupa mencocokkan jadwal pekerjaan utama dengan pekerjaan sampingan. Atur waktu sedemikian rupa sehingga kedua pekerjaan itu gak bentrok. Jika ingin jadi guru kursus atau bimbel, lakukan diakhir pekan atau sepulang kantor.
Beri jeda waktu antara pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan. Mis, baru keluar kantor pukul 5 sore, sebaiknya side job dua jam setelahnya. Kita kan perlu istirahat juga! Selain itu, pertimbangkan waktu yang diperlukan dari satu tempat ke tempat lainnya. Lain halnya jika pekerjaan sampingan kita gak memiliki waktu paten ini sih, bisa suka-suka..


Jangan Lupa!
Ibarat maju ke medan perang, saat akan ber-side job, mental dan fisik kita kudu ekstra sia nih!

Jaga Kesehatan Tubuh
Memiliki satu pekerjaan saja sudah mengurus banyak tenaga, apalagi dua. Waktu luang dan istirahat kita pasti berkurang. Supaya kondisi tubuh terus terjaga, konsumsi makanan bergizi dan vitamin, plus tetap olahraga donk.

Kendalikan Emosi
Jika mendapat masalh pada salah satu pekerjaan, cobalah berpikir jernih dan usahakan tidak membawanya ke pekerjaan yang lain. Di sini kecerdasan emosi dan profesionalisme kita diuji banget tuh! Selama kita mampu berpikir positif dan optimis, kita apsti dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Tetap Berkomunikasi
Segudang kesibukan mau gak mau akan menyita banyak waktu kita. Akibatnya, waktu untuk keluarga dan pacar berkurang. Kita kudu siap menerima protes mereka. Biar mereka dan kita gak sama2 merasa kehilangan, usahakan terus menjaga komunikasi dengan mereka. Menelepon, mengirim SMS, atau e-mail, pasti gak merepotkan kan?

Selasa, 11 Desember 2007

Jangan main gesek, kalau nggak mau pusing kemudian!

DIBALIK KARTU

Sekarang sih, ngakk model lagi bawa uang sejuta dalam bentuk tunai di dompet. Belanja di pasar swalayan, makan direstoran atau menginap di hotel, cukup kasih kartu ke kasir, tanda tangan, beres!

Aneka kartu untuk bertransaksi memang mempermudah hidup kita, tapi juga bias mempersulit jika ngakk digunakan secara bijak. Makanya kita ahrus tahu triknya, supaya ngakk ‘diperbudak’ si kartu!

Lebih asyik lagi kalau kita bisa bersahabat (akrab!) dengan uang plastik ini…

Mengiurkan, tapi…

Ngakk diragukan lagi kalau saat ini banyak sekali kartu (terutama kredit) yang menawarkan fasilitas menarik. Beli busana atau pernak-pernik di pusat perbelanjaan, gratis tiket nonton, atau cashback sekian persen dari total jumlah biaya belanja kita. Asyik banget!

Wajar, deh, kalau banyak yang tergiur untuk memiliki kartu kredit. Malah ngakk sedikit, tuh, diantara kita yang punya kartu kredit hingga tiga buah dari bank atau perusahaan berbeda.

Kalu ngakk hati-hati, pola hidup kita bisa bisa jadi lebih konsumtif.

“Memiliki banyak kartu kredit bisa mendorong kita jadi lebih konsumtif, apalagi kalau kita tipe orang yang sulit mengelola uang dan ‘lapar mata’.

Setiap mampir ke toko A,B, dan C kita langsung saja gesek kartu kredit. Terkadang kita lupa kalau kartu kredit hanya meminjamkan uang, bukan memberi gratis!” ujar Lisa Thomas, perencana keuangan.

Seperlunya saja

Memanfaatkan promo yang diberikan kartu kredit sah-sah saja, asal jangan sebaliknya: kita tertarik memiliki kartu kredit gara-gara ada promo spesialnya.

Ingin bersenang-senang di Dufan, boleh saja kita gesek kartu kredit kita yang kebetulan menyediakan promo diskon hingga 40%. Hobi jalan-jalan? Ada, kok, kartu krdit yang memberikan potongan harga di hotel atau tiket pesawat.

“Pilihlah kartu kredit yang dapat menunjang hobi atau kebutuhan kita. Jika kita rutin olahraga, kita dapat membuat kartu yang memberikan promo potongan harga di pusat kebugaran tertentu. Fasilitas kartu kredit tiap bank, kan, beragam. Ini perlu kita ketahui agar tidak terjebak dengan pemborosan sehingga bisa menggunakannya sesuai keperluan” jelas Ely, konsultan keuangan.

Selain transaksi pembayaran, kartu kredit memang bisa dipakai untuk hal lain termasuk menarik uang tunai dari ATM. Tapi sebaiknya kita ngakk memanfaatkan fasilitas ini jika ngakk kepepet banget. Soalnya, nih, nantinya kita bakal dikenakan bunga dan beban penarikan yang lumayan besar.

“Sebaiknya gunakan kartu debit jika ingin menarik uang tunai dari ATM. Dengan begitu kita bisa lebih mengontrol diri karena yang kita tarik adalah uang kita sendiri. Selain itu kita ngakk dikenai biaya tambahan. Kartu Kredit lebih pas digunakan untuk kebutuhan darurat, seperti membayar biaya rumah sakit atau pendidikan,” jelas Lisa.

Hindari menunda

Satu hal yang harus diperhatikan dari kartu kredit:bayarlah tagihan tepat waktunya. Begitu gajian, buruan bayar seluruh tagihan. Jangan terjebak dengan adanya fasilitas pembayaran minimum. Jika kita hanya membayar sebagian utang, mal sisa tagihan kita akan ditamba dengan beban bunga sekian persen per bulannya!

“Inilah masalah yang sering dialami pengguna kartu kredit. Karena bisa melunasi pembayaran minimum terlebih dahulu, banyak orang menunda pembayaran sisa utang. Jika belum sanggup melunasi semua tagihan, bayarlah sebanyak mungkin yang kita mampu biar utang ngakk terus menumpuk,” kata Lisa.

Bila sudah kepepet dan terlanjur terjerat utang, kita bisa membayar utang dengan kartu kredit lainnya. Istilahnya sih, gali lubang tutup lubang. Sebaiknya ‘pinjam’ uang dari bank atau kartu kredit baru yang suku bunganya lebih rendah dari suku bunga kartu kredit lama. Otomatis utang kita pun berkurang. Tapi cara ini jangan dijadikan kebiasaan, deh. Bagaimanapun kita tetap harus melunasi utang yang kita miliki. Gunakanlah uang untuk kebutuhan sekunder yang ngakk terlalu penting, seperti dana buat ngopi di kafe atau nonton,” jelas lisa.

Cerdas, dong!

Anyak penawaran kartu kredit denagn fasilitasnya bikin kita merasa sayang untuk melewatkannya. Ngakk masalah punya lebih dari satu kartu kredit asal kita tahu trik cerdas menggunakannya. Sebelum mengajukan permohonan ke bank, hitung dulu budget yang kita miliki untuk membayar tagihan kartu kredit. Apalagi kalau [punya beberapa kartu. Hal ini penting untuk menghindari kita dari jeratan utang.

“Begitu menerima gaji, sisihkanlah 20%-30% dari gaji kita untuk berinvestasi. Pisahkan juga uang untuk keperluan pokok supaya kita yahu apakah sisa dana kita cukup untuk membayar tagihan beberapa kartu kredit. Setelah itu yang perlu kita miliki hanyalah kedisiplinan dalam berbelanja dan pembayaran tagihan,” kata Lisa.

Yang ngakk kalah penting, jangan memaksakan diri untuk meng-upgrade jenis kartu kredit kita. Terima saja jika kondisi keuangan menunjukan kalau kita hanya mampu menggunakan jenis kartu silver. Semakin tinggi jumlah uang yang kita pijam, maka semakin besar resiko kita terjerat utang. Daripada repot meng-upgrade, lebih baik kita memanfaatkan seguadang fasilitas dari kartu-kartu kredit kita.

“Sebenarnya banyak keuntungan yang kita dapatkan jika memiliki beberapa kartu kredit. Ketika ingin belanja bulanan di pasar swalayan, kita bisa menggunakan kartu kredit A. Kartu kredit B kita gesek saat nonton dibioskop bersama teman. Kita justru jauh lebih hemat jika menggunakan kartu kredit sesuai denagan kebutuhan... dan bisa bayar tepat waktu!”jelas Ely.